Sabtu, 27 Oktober 2018

Lembaga-lembaga Audit Sistem Informasi di Indonesia

LEMBAGA-LEMBAGA AUDIT SISTEM INFORMASI DI INDONESIA
  • BPK RI





BPK RI didirikan tahun 1946 yang bertugas untuk melakukan audit yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dan tanggung jawab yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lain seperti Bank Indonesia, BUMN, BUMD, Dewan Pelayanan Publik, dan lembaga lain yang mengelola keuangan negara. BPK RI menyerahkan hasil audit kepada DPR, DPD, dan DPRD sesua dengan kewnangan masing-masing.
  • Keuangan BPKP (Badan Pengawasan dan Pembangunan)

BPKP didirikan tahun 2006. BPKP bertugas mengendalikan keuangan dan pengawasan pembangunan nasional serta meningkatkan pendapatan negara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengeluaran anggaran pemerintah nasional dan regional. Tugas lain BPKP adalah mengevaluasi penerapan sistem pengendalian internal untuk mendeteksi dan menghalangi korupsi, serta menginvestigasi penyelewengan keuangan.
  • LPAI

LPÄI Lembaga Pengembangan Auditor Internal adalah lembaga yang concern terhadap pengembangan SDM bidang audit internal. Sebagai salah satu divisi training dari Proesdeem Indonesia lembaga konsultan manajemen yang sejak 1995 memfokuskan kegiatannya pada pelatihan manajemen — LPÄI menyelenggarakan pelatihan internal audit dan fraud audit secara lengkap, terprogram-berkesinambungan, serta kurikulum berkualitas. Pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI senantiasa dievaluasi dan diupdate — mengacu pada perkembangan pengetahuan dan praktek bisnis paling mutakhir — dimana benchmarknya adalah lembaga-lembaga internal audit dan fraud audit yang sudah dikenal baik reputasinya di dunia.
Selain itu program pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI didukung oleh tenaga instruktur berpengalaman, baik sebagai instruktur maupun sebagai auditor ataupun praktisi manajemen lainnya serta memiliki background pendidikan S2 dan Ph.D. dari dalam dan luar negeri. Sebagian besar instruktur LPAI adalah praktisi audit yang memiliki sertifikat keahlian atau profesi seperti CIA, CFE, CISA, dan sebagainya.

Standar dan panduan untuk Sistem Informasi

  • ISACA
ISACA sebagai lembaga independen, nonprofit, asosiasi global, terlibat dalam pengembangan, penerapan dan penggunaan pengetahuan dan pengalaman yang diterima secara global mengenai sistem informasi. Sebelumnya dikenal sebagai Information Systems Audit and Control Association. Namun kini hanya menggunakan akronim ISACA, untuk merefleksikan cakupan yang luas dari IT governance.
ISACA didirikan oleh individu yang mengenali kebutuhan untuk sumber informasi terpusat dan bimbingan dalam bidang tumbuh kontrol audit untuk sistem komputer. ISACA memiliki lebih dari 115.000 konstituen di seluruh dunia dan telah memiliki kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota ISACA terdiri dari antara lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar, profesional keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor internal. Jaringan ISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih dari 60 negara, termasuk di Indonesia.
Gelar CISA ini dikeluarkan oleh ISACA (Information Systems Audit and Control Association). Selain CISA, ISACA juga mengeluarkan sertifikasi atu gelar CISM(Certified Information Systems Manager) dan CGEIT (Certified in the Governance of Enterprise IT).
  • IIA COSO
COSO kepanjangan dari Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission.
COSO ini ada kaitannya sama FCPA yang dikeluarkan sama SEC dan US Congress di tahun 1977 untuk melawan fraud dan korupsi yang marak di Amerika tahun 70-an. Bedanya, kalo FCPA adalah inisiatif dari eksekutif-legislatif, nah kalo COSO ini lebih merupakan inisiatif dari sektor swasta.
Definisi internal control menurut COSO
Suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat reasonable assurance mengenai:
  • Efektifitas dan efisiensi operasional
  • Reliabilitas pelaporan keuangan
  • Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku
Menurut COSO framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, yaitu:
  • Control Environment
  • Risk Assessment
  • Control Activities
  • Information and communication
  • Monitoring
Di tahun 2004, COSO mengeluarkan report ‘Enterprise Risk Management – Integrated Framework’, sebagai pengembangan COSO framework di atas. Dijelaskan ada 8 komponen dalam Enterprise Risk Management, yaitu:
  • Internal Environment
  • Objective Setting
  • Event Identification
  • Risk Assessment
  • Risk Response
  • Control Activities
  • Information and Communication
  • Monitoring

  • ISO 
ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM). SMM menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin perusahaan untuk terciptanya konsistensi mencapai kepuasan pelanggan.
Pengguna ISO 9001:
Setiap jenis organisasi dapat mengambil manfaat dari penerapan atas persyaratan-persyaratan ISO 9001 berdasarkan delapan prinsip-prinsip manajemen :
  1. Organisasi yang berfokus pada pelanggan
  2. Kepemimpinan
  3. Keterlibatan orang
  4. Pendekatan terhadap proses pendekatan yang sistematik pada manajemen
  5. Pembuatan keputusan berdasarkan
  6. Pendekatan nyata
  7. Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan
  8. Peningkatan berkesinambungan
Manfaat dari ISO 9001
Manfaat-manfaat yang diperoleh dari pendaftaran ISO 9001 adalah:
  1. Kepuasan pelanggan – dengan penyampaian produk secara konsisten dalam memenuhi persyaratan-persyaratan pelangga.
  2. Mengurangi biaya operasional – dengan peningkatan berkesinambungan pada proses-proses dan hasil dari efisiensi operasiona.
  3. Peningkatan hubungan pada pemegang kepentingan – termasuk para staf, pelanggan dan pemasok
  4. Persyaratan kepatuhan hukum – dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh tertentu pada suatu organisasi dan para pelanggan anda.
  5. Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko – dengan konsistensi secara terus-menerus dan adanya mampu telusur suatu produk dan pelayana.
  6. Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan – dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui.
  7. Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis – khususnya pemenuhan spesifikasi-spesifikasi pengadaan yang membutuhkan sertifikasi sebagai suatu persyaratan untuk melakukan suplai barang dan jasa.

ANALISIS RESIKO



Analisa resiko adalah bagian dari proses audit untuk menganalisa jenis resiko dan kerentanan, manfaatnya ialah agar auditor dapat mengambil langkah langkah untuk meminimalisasi resiko yang ada.
Cara-cara untuk mengatasi resiko ialah:
  1. Avoid Risk , dengan melakukan terminasi resiko, awalnya ketika resiko sudah di ukur, maka kemudian dilakukan pengaturan aktifitas yang akan memicu resiko tersebut. Misalnya saja penggunaan laptop karyawan bank yang disediakan semua dari pihak bank dimana mereka bekerja untuk menghindari adalnya malware, infeksi virus, tojan ataupun pencurian data data mereka.
  2. Reduce Risk  dengan meminimalkan kemungkinan terjadinya resiko, caranya adalah dengan menambahkan kontrol tambahan, contohnya adalah pemasangan perangkat firewall untuk mengurangi resiko adanya penyerangan baik dari attacker maupun dari virus.
  3. Accept Risk adalah menerima resiko yang ada dengan mempersiapkan management penanganannya. Contohnya ialah dengan mempersiapkan DRC ( Disaster Recovery Center) untuk menghindari dari adanya gempa bumi di server utama.
  4. Transfer Risk adalah meletakkan resiko pada pihak ketiga, Contohnya ialah dengan memakai jasa asuransi kebakaran.

JENIS JENIS AUDIT


Audit Internal





            Internal Auditing adalah proses pemeriksaan internal atas pengendalian yang dilakukan manajemen apakah berjalan dengan baik serta efektif, hingga unit unit yang menjalankan sudah sesuai dengan prosedur prosedur yang telah ditetapkan.
Pihak yang memeriksa adalah auditor internal, artinya yang memeriksa itu adalah "karyawan" perusahaan itu sendiri, untuk tujuan pihak manajemen, tujuan internal perusahaan, tidak untuk pihak eksternal.
Jadi misalnya manajemen mempunyai rencana katakanlah rencana A, yang ditugasi menjalani rencana A ini adalah anak buahnya si manajemen itu, nah apakah anak buahnya yang banyak sekali ini kerjanya becus apa tidak?

Efektif apa tidak?
Jangan jangan rencana A nya tidak berjalan baik?
Jangan jangan rencana A hasilnya tak maksimal? jangan jangan anak buahnya tidak menjalankan dengan semestinya dan jangan jangan yang lainnya. 
Disinilah fungsinya internal audit, internal audit dilakukan agar semua rencana yang sudah disusun dan diputuskan dieksekusi dengan baik agar bisa berjalan dan tidak menyimpang agar tujuan si manajemen dengan rencananya bisa terwujud 

Pihak yang melakukan pemeriksaaan ini di sebut Internal Auditor, bukan eksternal auditor.
Beda lagi, eksternal auditor itu suruhannya yang punya perusahaan untuk memeriksa si manajemen, dari luar perusahaan yang independen harusnya, untuk lengkapnya supaya pembahasan ini tidak out of topic. 

Tujuan Internal Audit
Hiro Tugiman [2006:11]

Internal audit bertujuan untuk membantu anggota entitas organisasi supaya bisa melaksanakan tanggung jawab dengan efektif.
Internal Audit akan menganalisis, mengajukan beberapa saran dan penilaian. pemeriksaaan juga mencakup pengawasan efektif dgan biaya yg wajar.

Sukrisno Agoes [2004:222]

Audit Internal bertujuan untuk membantu manajemen dalam melaksanakan tanggung-jawabnya dengan menganalisa, menilai dan memberiksaran serta komentar tentang aktivitas yang diperiksa.

Untuk mencapai tujuan internal audit, ini yang harus dilakukan oleh auditor internal:

  • Memastikan kebijakan, rencana serta prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajmen untuk ditaati
  • Menilai kebaikan, mengembangkan pengedalian secara efektif dengan biaya yang wajar, juga mengetahui bagus tidaknya sistem pengendalian yang ada. baik pengendlian internal, pengendalian manajemen maupun pengendalian oprasional yang lain.
  • Memastikan harta perusahaan dipertanggung-jawabkan serta dilindungi dari terjadinya misal kehilangan, kecurangan, disalahgunakan, pencurian dan lain sebagainya
  • Memberi saran perbaikan operasional untuk lebih efektif dan efisien lagi.
  • Menilai mutu kualitas pekerjaan.oleh bagian bagian perusahaan yang telah dibebankan oleh manajemen.
  • Memberi kepastian bahwa data data yang diolah dalam perusahaan bisa dipercaya

Audit Sistem Informasi


Audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti – bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien”. Ron Weber (1999,10) mengemukakan bahwa audit sistem informasi adalah :
” Information systems auditing is the process of collecting and evaluating evidence to determine whether a computer system safeguards assets, maintains data integrity, allows organizational goals to be achieved effectively, and uses resources efficiently”.

Tujuan Audit Sistem Informasi
Tujuan Audit Sistem Informasi dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek utama dari ketatakelolaan IT, yaitu :
a. Conformance (Kesesuaian) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu :Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) danCompliance (Kepatuhan).
b. Performance (Kinerja) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu :Effectiveness(Efektifitas), Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan).
Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber tujuan audit yaitu :
1. Mengamankan asset
2. Menjaga integritas data
3. Menjaga efektivitas sistem
4. Mencapai efisiensi sumberdaya.

Audit Kecurangan


            Kecurangan menggambarkan setiap upaya penipuan yang disengaja, yang dimaksudkan untuk mengambil harta atau hak orang atau pihak lain. Dalam konteks audit laporan keuangan, kecurangan didefinisikan sebagai salah saji laporan keuangan yang disengaja.
Jenis – jenis Kecurangan Audit
Kategori kecurangan audit atas laporan keuangan terbagi menjadi dua, yaitu pelaporan keuangan yang curang dan penyalahgunaan aktiva.
Pelaporan keuangan yang curang adalah salah saji atau pengabain jumlah jumlah atau pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pemakai laporan keuangan tersebut.
Penyalahgunaan aktiva adalah kecurangan yang melibatkan pencurian aktiva entitas. Pencurian aktiva perusahaan seringkali mengkhawatirkan manajemen, tanpa memperhatikan materialitas jumlah yang terkait, karena pencurian bernilai kecil menggunung seiring dengan berjalannya waktu.
Sebab – sebab Kecurangan
Segitiga kecurangan atau biasa disebut dengan fraud triangle yang diuraikan dalam SAS 99 (AU 316) adalah sebagai berikut:
Insentif/tekanan. Manajemen atau pegawai lain merasakan insentif atau tekanan melakukan kecurangan.
Situasi yang membuka kesempatan bagi manajemen atau pegawai untuk melakukan kecurangan.
Sikap/rasionalisasi. Ada sikap, karakter, atau serangkain nilai-nilai etis yang membolehkan manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan yang tidak jujur, atau mereka berada dalam lingkungan yang cukup menekan yang membuat mereka maerasionalisasi tindakan yang tidak jujur.
Menilai Resiko Kecurangan
SAS 99 meberikan pedoman bagi auditor dalam menilai resiko kecurangan. Auditor harus mempertahankan tingkat skeptisme profesional auditor atau bisa disebut juga dengan tidak mengasumsikan bahwa manajemen tidak jujur tetapi juga tidak mengasumsikan kejujuran absolut. Skeptisme profesional itu antara lain:
Pikiran yang selalu mempertanyakan. SAS 99 menekankan agar mempertimbangkan kerentanan klien terhadap kecurangan, tanpa mempedulikan bagimana keyakinan auditor tentang kemungkinan kecurangan serta kejujuran dan integritas manajemen.
Evaluasi kritis atas bukti audit. Yakni mengungkapkan informasi atau kondisi lain yang mengindikasikan bahwa kemungkinan telah terjadi salah saji yang material akibat kecurangan, auditor harus menyelidiki permasalahannya secara mendalam, untuk memperoleh bukti tambahan sabagaimana yang diperlukan, dan berkonsultasi dengan anggota tim lainnya.
Komunikasi diantara tim audit. SAS 99 mewajibkan tim audit mengadakan diskusi untuk berbagai wawasan diantara anggota tim audit yang lebih berpengalaman serta berbagi pendapat.
Pengajuan pertanyaan kepada manajemen. SAS 99 mengharuskan auditor untuk mengajukan pertanyaan spesifik tentang kecurangan dalam setiap audit.
Faktor – faktor. SAS 99 mengharuskan auditor mengevaluasi apakah faktor-faktor resiko kecurangan mengindikasikan adanya insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan, kesempatan untuk berbuat curang, atau sikap rasionalisasi yang digunakan untuk membenarkan tindakan yang curag.
Prosedur analitis. Auditor harus melaksanakan prosedur analitis selama tahap perencanaan dan penyelesaian audit untuk membantu mengidentifikasi transaksi peristiwa tidak biasa yang mungkin mengindikasikan adanya salah saji yang material dalam laporan keuangan.
Informasi lain. Auditor harus mempertimbangkan semua informasi yang sudah diperoleh dalam setiap tahap atau bagian audit ketika menilai resiko kecurangan.
Pengawasan Tata Kelola Korporasi Untuk Mengurangi Resiko Kecurangan
Berikut adalah bebrapa cara untuk mengurangi resiko kecurangan:
Menetapkan tone at the top.
Menciptakan lingkungan kerja yang positif.
Memperkerjakan dan mempromosikan pegawai yang tepat.
Mengidentifikasi dan mengukur resiko kecurangan.
Mengurangi resiko kecurangan.
Memantau program dan pengendalian pencegahan kecurangan.
Respons Resiko Kecurangan
Manajemen sudah mempunyai program yang dirancang untuk mencegah, menghalangi dan mendeteksi kecurangan, serta pengendalian yang dirancang untuk mencegah, menghalangi, dan mendeteksi kecurangan, serta pegendalian yang dirancang untuk mengurangi resiko resiko kecurangan yang spesifik. Respons auditor terhadap resiko kecurangan meliputi hal-hal berikut:
Mengubah pelaksanaan audit secara keseluruhan.
Merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk menangani resiko kecurangan.
Meracang dan melaksanakan prosedur untuk menangani pengabaian pengendalian oleh manajemen.
Bidang Resiko Kecurangan yang Spesifik
Resiko pelaporan keuangan yang curang atas pendapatan. Sebagai konsekuensi dari seringnya kecurangan dalam pelaporan keuangan yang melibatkan pengakuan pendapatan.
Tanda – tanda peringatan kecurangan pendapatan. Dua diantara tanda yang paling bermanfaat dalam hal peringatan kecurangan pendapatan adalah prosedur analitis dan perbedaan dokumenter.
Penyalahgunaan penerimaan yang melibatkan pendapatan. Meskipun penyalahgunaan penerimaan kas jarang sematerial pelaporan pendapatan yang curang, kecurangan semacam ini bisa berdampak buruk terhadap organisasi karena aktiva langsung hilang.
Kelalain mencatat penjualan. Salah satu kecurangan yang paling sulit dideteksi adalah apabila penjualan tidak dicatat dan kas dari penjualan itu dicuri.
Pencurian penerimaan kas setelah penjualan dicatat. Jika pembayaran dari seorang pelanggan dicuri, penagihan berkala atas rekening yang belum dibayar akan dengan
Resiko pelaporan keuangan yang curang untuk persediaan. Persediaan fiktif telah menjadi pusat dari bebarapa kasus besar pelaporan keuangan yang curang.
Tanda – tanda peringatan kecurangan persediaan. Serupa dengan penipuan yang melibatkan piutang usaha, banyak tanda peringatan atau gejala yang berpotensi menunjukkan kecurangan persediaan.
Resiko pelaporan keuangan yang curang untuk untuk utang usaha. Perusahaan mungkin melakukan upaya yang disengaja untuk merendah sajikan utang usaha dan melebih sajikan laba.
Penyalahgunaan dalam siklus akuisisi dan pembayaran. Kecurangan dalam siklus akuisisi adalah si pelaku melakukan pembayaran kepada vendor fiktif dan menyimpan uang itu dalam rekening fiktif.
Aktiva tetap. Aktiva tetap sebagai akun neraca yang besar bagi banyak perusahaan, seringkali didsarakan pada penilaian yang ditetapkan secara subjektif.
Beban penggajian. Penggajian jarang menjadi beban yang signifikan bagi pelaporan keuangan yang curang. Tetapi, perusahaan mungkin saja melebihsajikan persediaan dan laba bersih dengan mencatat biaya tenaga kerja berlebih dalam persediaan.
Tanggung jawab bila auditor dicurigai ada kecurangan.
Apabila dicurigai ada kecurangan, auditor akan mengumpulkan informasi tambahan untuk menentukan apakah kecurangan itu memang ada. Untuk mengumpulkan informasi tambahan auditor bisa memperolehnya dengan cara mengajukan pertanyaan. Berikut ini teknis – teknis pengajuan pertanyaan:
Pertanyaan informasial. Biasanya auditor menginginkan informasi dari narasumber mengenai peristiwa atau proses dimasa lalu atau yang sedang berjalan saat ini.
Pertanyaan penilaian. Untuk menguatkan atau menyangkal informasi sebelumnya.
Pertanyaan interogatif. Digunakan untuk memastikan apakah setiap individu berbohong atau sengaja tidak mengungkapkan pengetahuan yang penting tentang fakta, peristiwa, atau situasi penting, terutama bila auditor curiga narasumber sedang mengelabui atau menyembunyikan informasi.
Evaluasi respons atas pengajuan pertanyaan. Agar informasi yang dibutuhkan didapatkan secara efektif.
Teknik menyimak. Auditor harus terus memperhatikan dengan mempertahankan kontak mata, mengangguk sebagai tanda setuju, atau memperlihatakan tanda-tanda pemahaman lain.
Mengamati petunjuk perikalu. Auditor yang mahir dalam menggunakan pengajuan petanyaan akan mengevaluasi petunjuk lisan dan non lisan ketika mendengarkan pihak yang diwawancarai.

Audit Eksternal


            Pada suatu perusahaan kita mungkin sering mendengar tentang audit, baik audit eksternal maupun audit internal. Audit terutama yang eksternal pada umumnya dilakukan untuk memenuhi persyaratan hukum. Sementara orang yang berhak untuk melakukan audit ini adalah auditor eksternal yang kadang kala juga memberikan jasanya untuk melakukan tugas tambahan seperti misalnya menyelidiki kasus penipuan laporan keuangan pada perusahaan atau organisasi tertentu.
Auditing dapat kita definisikan sebagai sebuah proses sistematis yang bertujuan untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti dengan obyektif tentang suatu laporan peristiwa ekonomi. Tujuan dari dilaksanakannya auditing ini adalah menentukan tingkat keakuratan antara laporan tersebut dengan point-point kriteria yang telah ditentukan termasuk dalam penyajian hasilnya kepada pihak yang berkepentingan. 
Sementara dari sisi auditor independen sebagai pelaku auditing, pemeriksaan ini merupakan analisa obyektif atas laporan keuangan organisasi atau perusahaan tertentu. Hasil pemeriksaan akan membuktikan apakah laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban merupakan data yang realistis dan menggambarkan kondisi keuangan serta hasil usaha perusahaan atau organisasi yang bersangkutan secara wajar.
Tujuan dari audit eksternal
Bila dijelaskan secara detail tujuan dari audit eksternal adalah untuk mengetahui apakah laporan keuangan tahunan perusahaan atau organisasi menyajikan kondisi yang riil tentang keadaan finansial perusahaan atau organisasi terkait. Selain itu apakah dana milik instansi tersebut telah benar-benar dimanfaatkan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati atau dimuat dalam konstitusi. Sementara itu kita juga tidak dapat mencampuradukkan tujuan dari auditing sebagaimana point-point berikut ini:
Hal-hal di bawah ini bukanlah tujuan dari audit eksternal

·         Menyiapkan laporan keuangan

·         Menyatakan bahwa sistem kontrol keuangan intern yang selama ini dijalankan merupakan sistem yang efektif

·         Memberikan catatan yang menyatakan “tidak terdapat masalah”

·         Menyelidiki bawah laporan keuangan 100%  dibuat tanpa ada kesalahan

Alasan mengapa audit eksternal perlu untuk dilakukan adalah, agar masyarakat dapat mengakses informasi tentang penanganan sumber daya ekonomi umum karena masyarakat memang memiliki hal untuk itu. Karena tak semua orang, terutama bagi para awam kesulitan memahami transaksi keuangan dalam bentuk laporan yang rumit, sehingga dibutuhkan jasa seorang profesional untuk memeriksa informasi sekaligus melakukan analisis dalam laporan keuangan tersebut. Untuk memperkecil peluang terjadinya kesalahan di masa mendatang sehingga manajemen perlu melakukan verifikasi akurasi laporan keuangan.
Laporan keuangan yang benar akan membantu menambah kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan atau organisasi terkait, termasuk untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Penyajian laporan keuangan dengan benar sesuai standar adalah kewajiban di mata hukum, dan sebagai warga negara yang baik selayaknya kita patuh terhadap hukum dan peraturan yang telah diatur. Dan terakhir, audit eksternal akan membantu mengidentifikasi bila sistem yang dijalankan selama ini masih kurang efektif dan efisien.

SUMBER:
https://datakata.wordpress.com/2015/01/17/jenis-jenis-audit/
https://jurnalmanajemen.com/audit-internal/
https://id.wikipedia.org/wiki/Audit_keuangan


Minggu, 14 Oktober 2018

Budaya di lingkungan


1. Mager alias males.
Kebanyakan orang Indonesia memilih tidur dan bermalas-malasan di waktu luang mereka. Bahkan, saat ada tugas atau pekerjaan, mereka akan mengatakan "males ah, entar aja". Pada saat mendekati deadline, baru deh pusing dan kelimpungan sendiri gara-gara kerjaan yang numpuk. Kalo udah gini, mau nyalahin siapa?
Cara mengatasinya:
1. Rajin olahraga
2. hindari kebiasaan menyuruh orang, selama masih bisa dikerjakan sendiri.
3. Perbanyaklah bersyukur bahwa hari ini kalian masih dapat free 24 jam (lagi), free oksigen (lagi), free tertawa dan yang pasti free ribuan sel yang menopang tubuhmu serta memastikan semuanya bekerja dengan baik untuk kamu, Selalu bersyukur, ya!

2. Suka ngomongin orang alias menggosip.
Berkumpul bersama teman, tapi bukan dihabiskan untuk sharing tentang pekerjaan atau hal positif lainnya. Ini salah satu kebiasaan buruk yang ada di masyarakat kita, yaitu membicarakan orang lain. Jika membicarakan prestasi orang lain tentu tidak masalah karena mungkin bisa memotivasi kita. Parahnya adalah justru mereka akan membicarakan hal bodoh, kekurangan orang lain, atau bahkan aib orang lain. 
Cara mengatasinya:
1. Jadilah “Orang yang Egois & Enggak Peduli Urusan Orang Lain”
2. Beri pujian terhadap orang yang sedang Jadi Bahan Gosip
3. Ubah topik pembicaraann ke yang lebih positif
4. Hindari rasa penasaran berlebihan
5. kabur
3. Main Hakim sendiri
Main hakim sendiri, seolah akhir-akhir ini telinga kita sudah seringkali mendengar hal tersebut. Kebiasaan main hakim sendiri telah ada sejak dahulu, dan berkembang semenjak adanya gerakan reformasi. Di mana semua orang memiliki keberanian dan kebebasan dalam berbicara, bertindak, dan sebagainya, yang kemudian menumbuhkan “kekuasaan".
Kekuasaan tersebut biasanya diperankan secara berkelompok. Satu orang mempengaruhi orang lain hingga banyak orang yang terpengaruh untuk melakukan main hakim sendiri. Hal ini mencerminkan bahwa masyarakat kita masih memiliki “mental kelompok”, hanya berani bertindak bila dilakukan berkelompok. 
Cara mengatasinya:
Untuk mengantisipasi kejadian main hakim sendiri terulang, harus ada kerjasama antara tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, aparat pemerintah, kepolisian, Lembaga Swadaya Masyarakat dan lainnya. Tokoh-tokoh tersebut harus mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa tindakan main hakim sendiri dalam hal apapun tidak diperbolehkan.
Selain itu, pemerintah, pihak kepolisian diharapkan memupuk kepercayaan dari masyarakat. Sehingga apabila ada kejadian yang berpotensi terjadi kerusuhan, seperti tertangkapnya pencuri, masyarakat dengan kesadaran sendiri bisa menyerahkannya kepada yang berwajib. Hal ini terjadi apabila rasa saling percaya terjalin antara pihak berwajib dan masyarakat.

4. Tidak mau antre
Kebiasaan ini perlahan tapi pasti mulai ditinggalkan. Namun, masih saja ada beberapa orang yang melakukan hal ini dengan alasan terburu-buru dengan pekerjaan lain. Tentu setiap orang memiliki kesibukan masing-masing dan menerobos antrian bukan suatu cara yang dapat diterima oleh siapapun, bukan?
Cara mengatasinya:
1. Menanamkan pada diri sendiri untuk dapat saling menghargai hak milik orang lain agar tercipta keharmonisan di masyrakat.
2.  Menanamkan pada diri sendiri untuk patuh dan tunduk kepada hukum yang berlaku di masyrakat agar tercipta ketertiban dan keamanan di masyrakat. Yang dari situ akan menimbulkan sifat kedisiplinan dan keteraturan. 
3.  Menempatkan diri sendiri diposisi orang lain jika kita mencoba untuk menyerobot suatu antrian.

5. Tidak menggunakan helm saat naik motor.
Kebiasaan yang membahayakan ini masih saja dianggap remeh sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal faktor keselamatan adalah yang paling utama saat berkendara di jalan. Jangan sampai kita menyesal saat kita mengalami hal yang tidak diinginkan di jalan hanya karena tidak memakai helm di jalan ya.
Cara mengatasinya:
Bagaimanapun, penggunaan helm adalah wajib bagi para pengendara kendaraan roda dua, karena alasan keselamatan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Dalam kondisi masyarakat yang seringkali menganggap peraturan adalah untuk dilanggar, adanya ketegasan penerapan hukum oleh petugas adalah mutlak dilakukan, tentu diikuti dengan konsistensi penerapannya.
Di sisi lain, diperlukan kesadaran setiap pengendara untuk menaati peraturan yang berlaku, apalagi disadari perilaku itu akan sangat mudah menular kepada pengguna lainnya. Alangkah indahnya apabila kita ikut menularkan perilaku baik di jalan, dan bukannya ikut menyebarkan perilaku buruk yang begitu mudah menyebar seperti virus. Mari kita lebih bertanggung jawab dalam berkendara, cukup dengan satu langkah mudah: mengenakan helm ketika berkendara. Semua tentu bisa.

sumber: https://www.idntimes.com/life/inspiration/luthfan/10-kebiasaan-orang-indonesia-yang-harus-segera-ditinggalkan/full

Sabtu, 13 Oktober 2018

INOVASI


1.1 Pengertian Inovasi 
 Inovasi merupakan setiap ide atau pun gagasan baru yang belum pernah ada atau pun diterbitkan sebelumnya. Sebuah inovasi biasanya berisi terobosan-terobosan baru mengenai sebuah hal yang diteliti oleh sang inovator (orang yang membuat inovasi). Inovasi biasanya sengaja dibuat oleh sang inovator melalui berbagai macam aksi atau pun penelitian yang terencana.
       Pengertian Inovasi Menurut Para Ahli
  1. Kuniyoshi Urabe
Menurut Kuniyoshi Urabe, inovasi merupakan setiap kegiatan yang tidak bisa dihasilkan dengan satu kali pukul, melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif, meliputi banyak proses pengambilan keputusan, mulai dari penemuan gagasan hingga ke implementasian nya di pasar.
  1. Van de Ven, Andrew H.
Menurut Van de Ven, Andrew H., pengertian inovasi adalah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan dengan berbagai aktivitas transaksi di dalam tatanan organisasi tertentu.
  1. Everett M. Rogers
Menurut Everett M. Rogers, inovasi merupakan sebuah ide, gagasan, ojek, dan praktik yang dilandasi dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau pun kelompok tertentu untuk diaplikasikan atau pun diadopsi.
  1. UU No. 19 Tahun 2002
Menurut UU No. 19 Tahun 2002, pengertian inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau pun perekayasaan yang dilakukan dengan tujuan melakukan pengembangan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau pun cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah ada ke  dalam produk atau pun proses produksinya.

1.2 Teknologi Infromasi Modern

Teknologi Informasi memang sangat membantu untuk memecahkan banyak permasalahan yang sering dihadapi oleh seseorang, terutama yang berkaitan dengan faktor kekurangan seseorang. Seiring dengan majunya teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang tertentu.
  • Manfaat Teknologi Informasi Modern di bidang Pendidikan, dalam bidang pendidikan perkembangan teknologi informasi telah membuat hal yang susah dan membosankan menjadi mudah dan menyenangkan. Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning”.
  • Manfaat Teknologi Informasi Modern di bidang Pemerintahan, Dalam bidang pemerintahan pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan internet, yang pastinya digunakan untuk menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara pihak yang lain dan pemerintah dengan menggunakan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya pemerintah adalah penggunaan teknologi informasi yang sangat penting untuk dapat memantau situasi yang sedang terjadi di masyarakat.
  • Manfaat Teknologi Informasi Modern di bidang Keuangan, Dalam bidang keuangan teknologi informasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses transaksi. Saat ini telah banyak khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang untuk pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan teknologi itu sendiri.



1.3 Ciri-Ciri Inovasi
1. Khas
Maksudnya inovasi harus memiliki ciri khas tertentu agar tidak mudah dicopy atau dimiliki oleh orang lain. Karena tanpa adanya ciri khas tertentu dalam membangun sebuah inovasi tidak dapat dikatakan sebagai inovasi yang baru.
2. Baru
Maksudnya adalah inovasi itu harus sesuatu yang baru yang belum pernah ada. Karena pengertian inovasi itu sendiri adalah berkaitan dengan sesuatu yang baru dari hasil pemikiran atau ide-ide yang baru.

3. Terencana
Maksudnya terencana adalah jika ingin melakukan suatu inovasi atau ingin membuat sesuatu yang baru kita harus merencanakan seperti halnya apa yang ingin kita buat , bagaimana cara membuatnya,dsb.
4. Memiliki Tujuan
Maksudnya adalah jika kita ingin membuat inovasi yang baru harus ada tujuan . seperti kita ingin membuat laptop tujuan laptop dibuat itu untuk berbagai macam fungsi yang paling utama sebagai media pemebelajaran.
Macam-Macam Inovasi
1. Penemuan (discovery)
Discovery adalah penemuan seseuatu yang baru yang sebelumnya tidak ada. Penemuan itu biasanya tidak disengaja atau terjadi secara kebetulan.
Contohnya :
Penemuan kertas penghisap tinta. Kertas penghisap tinta ditemukan ketika seseorang karyawan pabrik kertas lupa memasukkan ramuan tertentu ke dalam campuran bahan pembuat kertas. Setelah kertas jadi , ternyata kertas tersebut dapat menghisap tinta. Sejak itu dengan sengaja dibuat kertas penghisap tinta seperti yang kita pakai sekarang.
2. Penciptaan (Invention)
Invention adalah usaha yang disengaja dan sungguh-sungguh untuk memperoleh hal-hal baru.Sebelummenciptakan sesuatu barang biasanya dilakukan uji coba berkali-kali sampai ditemukan unsur baru yang benar-benar bagus.
Contohnya :
Penemuan pupuk sintetis yang didasari oleh pemakian pupuk kandang sebelumnya . Begitu pula pemberantasaan hama dan mekanisasi pertanian. Semua itu terjadi berdasarkan penemuan-penemuan sebelumnya.
Pengaruh Inovasi Terhadap Perubahan Sosial Budaya
Beberapa bentuk pengaruh akibat adanya penemuan baru tersebut diantaranya sebagai berikut :
1. Penemeuan baru dalam bidang tertentu menyebabkan sejumlah perubahan di bidang-bidang lain dalam waktu yang bersamaan.Misalnya, penemuan radio menyebabkan perubahan di bidang pendidikan , pemerintahan , pertanian, rekreasi dsb.
2. Penemuan baru menyebabkan perubahan-perubahan yang menjalar dari bidang atau lembaga yang satu ke bidang atau lembaga lainnya. Misalnya , penemuan pesawat tempur membawa pengaruh terhadap metode perang . \negara yang mempunyai pasukan perang yang kuat akan disegani negara-negara lain. Akibatnya negara tersebut akan menjadi negara adidaya.
3. Dengan menjadi negara adidaya , sikapnya terhadap negara-negara lain juga akan berubah. Beberapa jenis penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Misalnya , penemuan mobil, kereta api , rel kereta api , telepon dsb. Memperbanyak pusat kehidupan di pinggir kota yang dinamakan masyarakat suburban.
Contoh Inovasi Sistem Informasi & Teknologi Informasi Modern.

Contoh Inovasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Modern di bidang Keuangan
Seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama disana masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seseorang dapat tanpa perlu bertemu dengan orang yang di tuju dengan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

Contoh Inovasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Modern di bidang Pendidikan.
Salah satu aplikasi e-learning yang berbasis open source adalah Moodle. Moodle adalah paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan website. Moodle pertama kali
dikembangkan oleh Martin Dogiamas yang mempertahankan moodle sebagai paket software e-learning yang free (gratis) dan open source (terbuka source programnya). Moodle terus mengembangkan rancangan sistem dan desain user interface setiap minggunya (up to date). Oleh karena itu Moodle tersedia dan dapat digunakan secara bebas sebagai produk open source. Sistem e-learning berbasis open source (moodle) yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan efsiensi dan efektivitas kinerja pengajar dan pemahaman pembelajar terhadap materi pembelajaran. Istilah moodle singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Enviroment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek atau merupakan paket lingkungan pendidikan berbasis web yang dinamis dan dikembangkan dengan konsep berorientasi objek.

sumber:
https://naufalakmalfauzi.wordpress.com/2016/10/10/inovasi-sistem-informasi-teknologi-informasi-modern/
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-inovasi-dan-ciri-cirinya/