Mengapa melakukan penelitian kuantitatif?
Tujuan dari penelitian
kuantitatif adalah untuk menentukan hubungan antar variabel dalam sebuah
populasi. Desain penelitian kuantitatif ada dua macam yaitu deskriptif dan
eksperimental. Studi kuantitatif deskriptif melakukan pengukuran hanya sekali.
Artinya relasi antar variabel yang diselidiki hanya berlangsung sekali.
Sedangkan studi eksperimental melakukan pengukuran antar variabel pada sebelum
dan sesudahnya untuk melihat hubungan sebab-akibat dari fenomena yang diteliti.
Berikutnya akan dipaparkan karakteristik penelitian kuantitatif.
Apa saja karakteristik penelitian
kuantitatif?
·
Proses pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan instrumen yang terstruktur, seperti kuesioner, lembar survei atau
polling.
·
Hasil analisis didasarkan pada sampel yang
merupakan representasi dari populasi.
·
Studi yang sama bisa diulangi dikemudian hari
untuk mencapai level reliabilitas atau tingkat kepercayaan yang tinggi.
·
Semua aspek yang diperlukan untuk studi telah
dipersiapkan secara matang sebelum proses pengumpulan data, termasuk instrumen
penelitian.
·
Data berbentuk numerik, angka atau statistik
·
Peneliti menggunakan alat bantu analisis
seperti software komputer untuk mengolah data.
·
Orientasi utama dari penelitian kuantitiatif
adalah mengklasifikasi, menghitung, dan mengonstruksikan model statistik untuk
menjelaskan apa yang sedang ditelitinya.
·
Penelitian kuantitatif mengutamakan
objektivitas data dalam mengkaji suatu fenomena sosial.
Dalam penelitian kuantitatif, data set dikumpulkan, diolah dan
dianalisis untuk dicari hubungan antar variabel yang diteliti. Variabel yang
digunakan bisa dua atau lebih. Dalam ilmu sosial biasanya lebih dari dua karena
variabel selalu berada dalam setting sosial yang bersifat kompleks. Sebagai
contoh, kita akan meneliti hubungan antara tempat tinggal dengan pendapatan.
Hipotesis yang dibangun adalah, lingkungan urban memiliki peluang pada
pendapatan yang lebih tinggi. Pada kenyatannya, pendapatan tinggi tidak
ditentukan semata-mata oleh tempat tinggal. Ada variabel lain yang sangat
memungkinkan, misal tingkat pendidikan, keturunan, dan lain sebagainya.
Konsekuensi dari penelitian kuantitatif adalah relasi antar variabel bisa saja
signifikan secara statistik, namun secara sosial tidak signifikan. Lalu apa kelebihan
metode penelitian kuantitatif dan apa kekurangannya?
Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan metode penelitian kuantitatif.
Kelebihan metode penelitian kuantitatif:
◊ Mendukung studi ilmu sosial yang cakupannya makro karena bisa
melibatkan subjek penelitian dalam jumlah besar. Banyaknya subjek baik individu
atau kelompok yang terlibat mendukung proses generalisasi.
◊ Memiliki modal untuk meraih objektivitas hasil penelitian. Secara
umum, penelitian kuantitatif didesain untuk menghasilkan penjelasan yang
sifatnya umum atau general dari suatu fenomena. Untuk mendapat penjelasan yang
general ini, beberapa variabel digunakan.
◊ Mampu mengaplikasikan angka rata-rata dari suatu perhitungan sehingga
desain penelitian bisa direplikasi dan dianalisis relevansinya di tempat lain.
◊ Mampu melalukan studi perbandingan secara objektif.
◊ Potensi bias yang sifatnya personal bisa dihindari dengan cara
peneliti menjaga jarak dengan partisipan yang diteliti dan dengan cara
menggunakan software komputer ketika menganalsis.
Kekurangan metode penelitian kuantitatif:
◊ Seringkali mengabaikan detail konteks sosial yang diteliti.
◊ Pendekatannya statis dan rigid sehingga tidak fleksibel ketika
peneliti di lapangan.
◊ Memiliki potensi bias yang sifatnya struktural karena rumusan masalah
yang dibuat biasanya merefleksikan kepentingan peneliti tanpa mempertimbangkan
permasalahan yang sebenarnya dihadapi oleh partisipan.
◊ Hasil penelitian seringkali kurang detail dalam menjelaskan perilaku
dan motivasi tindakan individu.
◊ Peneliti bisa saja mengumpulkan data yang lingkupnya sempit dan
superfisial.
◊ Hasil penelitian memiliki kualitas penjelasan yang terbatas pada
deskripsi numerik dan kurang detail dalam mengelaborasikan aspek persepsi
manusia.
◊ Hasil penelitian cenderung menggambarkan hasil laboraturium ketimbang
hasil nyata apa yang terjadi lapangan.
Kerangka dasar penelitian kuantitatif
Pada hakikatnya tidak ada kerangka atau desain riset kuantitatif yang
dianggap paling benar. Kerangka penelitian selalu luwes, yang terpenting adalah
sistematis dan tetap menjaga substansi penelitian. Namun demikian, selalu ada
unsur yang menjadi dasar desain penelitian. Misalnya, rumusan masalah. Tidak
ada penelitian tanpa rumusan masalah. Berikut ini kerangka dasar yang umum
digunakan dalam penelitian kuantitatif yang dikutip dari buku ”Doing
Quantitative Research in the Social Sciences: An Integrated Approach to
Research Design” tulisan Thomas R. Black:
Pendahuluan
Pendahuluan dalam riset kuantitatif umumnya berisi latar belakang
penelitian. Informasi dalam penelitian juga meliputi:
Rumusan masalah: Pada
bagian ini peneliti menyatakan dengan jelas apa masalah yang ingin
diinvestigasi. Formulasi rumusan masalah biasanya berbentuk kalimat tanya atau
bisa juga pernyataan yang mengandung pertanyaan. Rumusan masalah ketika
diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris adalah ”research question”, atau
pertanyaan penelitian.
Literatur review: Peneliti
mereview beberapa literatur akademik yang dianggap relevan dengan topik,
kemudian melakukan sintesis. Jika perlu, peneliti mencatat literatur apa saja
yang metodologinya mirip untuk komparasi dan referensi kedepannya nanti. Perlu
juga dijelaskan pada bagian ini, bagaimana penelitian yang dilakukan
berkontribusi terhadap kekurangan penelitian yang sudah ada sebelumnya.
Kerangka teoritis: Peneliti
mendeskripsikan teori yang digunakan atau hipotesis penelitiannya. Jika
diperlukan, peneliti juga mendeskripsikan terminologi teoritis yang sulit
dipahami untuk membantu pembaca memahami latar belakang penelitiannya. Umumnya
penelitian kuantitatif menjelaskan apa hipotesisnya ketimbang apa teorinya.
Metodologi
Pada bagian ini, Peneliti harus menjelaskan tujuan dari penelitiannya
dan bagaimana tujuan tersebut bisa dicapai. Penjelasan tentang metodologi yang
digunakan akan membantu pembaca melakukan penilaian terhadap kualitas
penelitiannya. Semakin detail informasi yang diberikan semakin baik. Bagian
metodologi juga meliputi:
Populasi dan sampling: Peneliti
menjelaskan darimana memperoleh data yang digunakan. Adakah data yang dibuang
atau tidak dilibatkan? Jika ada, mengapa?
Pengumpulan data: Peneliti
mendeskripsikan proses pengumpulan data dan mengidentifikasi variabel yang
diukur. Perlu ditegaskan apakah data yang diperoleh merupakan data yang sudah
tersedia atau peneliti mencari sendiri, misalnya dengan survei. Oleh karena
tidak ada data set yang sempurna, makan batasan atau limitasi dalam metode
pengumpulan data juga perlu dideskripsikan di sini.
Analisis data: Peneliti
mendeskripsikan proses analisis data secara jelas. Pada umumnya, dekripsi
tentang teknik penghitungan statitstik dan software yang digunakan juga
ditampilkan pada bagian ini.
Hasil atau temuan penelitian
Temuan penalitian harus ditulis secara objektif. Dalam riset
kuantitatif, sudah lumrah peneliti menampilkan hasil penelitian secara visual
dengan grafik, tabel, atau diagram untuk membantu pembaca memahami data secara
mudah. Namun perlu digarisbawahi bahwa data visual merupakan suplemen dari
deskripsi tekstual yang ditampilkan. Pada bagian ini, peneliti memberikan:
Analisis statistik: Bagaimana
data dianalisis dan apa temuannya? Temuan merupakan deskripsi dari data yang
ditampilkan secara tekstual dan atau visual. Hati-hati dalam mendeskripsikan,
jangan sampai peneliti melakukan interpretasi temuan. Interpretasi temuan
penelitian disampaikan pada bagian selanjutnya.
Contoh Penelitian
Kuantitatif
Contoh Penelitian Kuantitatif
yang dipaparkan di sini dimaksudkan untuk menjadi referensi pembaca dalam
mencari inspirasi riset kuantitatif yang akan dilakukan. Postingan ini juga
didedikasikan untuk memberi gambaran dasar pada pembaca mengenai seperti apa
penelitian kuantitatif itu dan dimana perbedaannya dengan penelitian model
lainnya seprti kualitatif atau campuran.
Contoh penelitian kuantitatif
Dilema
Pendidikan dan Pendapatan di Kabupaten Boyolali
Evaluasi
Program Pemberdayaan Usaha Mina Pedesaan pada Masyarakat Pesisir Jawa Tengah
Partisipasi
Masyarakat Dalam Program Bank Sampah: Model Logit
Transformasi
Struktur Sosial dan Sektor Unggulan di Kabupaten Bumiayu Periode 2010-2015
Transformasi
Pekerja Informal ke Arah Formal: Analisis Deskriptif dan Regresi Logistik
Partisipasi
Tenaga Kerja Perempuan dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga
Pengaruh
Perkembangan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Kota Pekalongan Terhadap
Sektor Pertanian Daerah Lainnya di Jawa Tengah
Analisis
Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pengentasan Kemiskinan Di Maluku:
Analisis FEM Data Panel
Dampak
Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)Terhadap Tingkat Putus Sekolah Di
Indonesia: Analisis DID
Analisis
Dampak Pembangunan Jalan Tol Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat Di
Teminabuan Provinsi Papua Barat (Studi Kasus Di Distrik Teminabuan, Kari Dan
Aini)
Analisis
Efektivitas Pelaksanaan Program Raskin Di Kota Banda Aceh
Perbandingan
Ketepatan Model Logit Dan Probit Dalam Memprediksi Kecenderungan Tingkat Hunian
Kamar Usaha Akomodasi Di Purworejo 2017
Pertumbuhan
Penduduk, Konversi Lahan, dan Ketahanan Pangan di Kabupaten Kebumen
Pengaruh
Konflik Peran, Kompetensi, dan Motivasi Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai
Inspektorat Kota Jakarta
Peran
Kepuasan Pelanggan Dalam Memediasi Hubungan Pengalaman Berbelanja Secara Online
Dengan Perilaku Pasca Pembelian
Analisis
Dinamika Kemiskinan (Poverty Dynamics) Di Sorong Selatan Berdasarkan Data Susenas Panel
2013-2017
Modelling
Demand Side Kelas Menengah Pemuda Kota Surakarta
Pengaruh
Strategi Pemasaran Terhadap Penjualan Batubara Pada PT. Dinamo Kuantiva Jak
Konsumsi
Rokok Berdasarkan Karakteristik Individu di Indonesia
Pengaruh
Pertumbuhan Ekonomi Dan Disparitas Pendapatan Antardaerah Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat Provinsi Jawa Timur
Analisis
Indeks Pembangunan Manusia Pada 5 Wilayah Hasil Pemekaran Di Sulawesi Tenggara
Dampak
Serikat Buruh Terhadap Tingkat Upah Buruh Sektor Swasta di Indonesia
Analisis
Pengaruh Jumlah Tanggungan Keluarga, Umur, Dan Status Pekerjaan Terhadap
Pendapatan Keluarga Wanita Single Parent
Hubungan
Ketenagakerjaan Dan Perubahan Struktur Sosial-Ekonomi terhadap Kesejahteraan
Masyarakat
Kontribusi
Pelaksanaan Ritual Hindu Terhadap Kesempatan Kerja Dan Kesejahteraan Masyarakat
Di Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jaw timur
Keterkaitan
Lembaga Keuangan Mikro (LKM), Usaha Mikro dan Kecil (UMK) serta Kemiskinan di
Indonesia Tahun 2017
SUMBER: http://sosiologis.com/contoh-penelitian-kuantitatif
https://skripsiyuk.com/artikel-skripsiyuk-com/kelebihan-dan-kekurangan-penggunaan-metode-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar